Teori tentang penyebab penuaan
Agar bisa mencegah penuaan dini tentunya terlebih dahulu kita harus memahami bagaimana terjadinya proses penuaan pada manusia.
Penuaan (aging) adalah proses alami yang ditandai dengan menurunnya  kondisi fisik, psikologis, maupun sosial yang saling berinteraksi satu  sama lain. Keadaan ini secara umum berpotensi menimbulkan masalah  kesehatan badaniah, dan secara khusus menimbulkan masalah kesehatan jiwa  pada lansia. Ada beberapa teori yang menjelaskan terjadinya proses  penuaan, namun ‘teori radikal bebas’ merupakan teori yang paling populer  dan banyak diterima dalam bidang kesehatan. Dengan itu dikenal pula  istilah “antioksidan” sebagai lawannya radikal bebas.
Penuaan adalah proses akumulasi  perubahan-perubahan merugikan dalam sel dan jaringan tubuh seiring  dengan bertambahnya usia sehingga meningkatkan resiko timbulnya penyakit  dan kematian. Proses penuaan dipengaruhi oleh banyak faktor: gaya  hidup, pola makan, kondisi lingkungan, dan sisa metabolisme dalam tubuh.  Dengan bertambahnya usia, produk hasil dari oksidasi-oksidasi lipid,  asam nukleat, protein, gula, dan sterol semakin meningkat jumlahnya.  Jadi proses penuaan berhubungan dengan radikal bebas dan spesies oksigen  reaktif (ROS, reactive oxygen species).
ROS dan radikal bebas lain tidak hanya eksogen (berasal dari luar tubuh)  tapi juga diproduksi secara alamiah di dalam tubuh (endogen). Sumber  radikal bebas eksogen: polusi lingkungan, akibat irradiasi ultra violet  sinar matahari, radiasi sinar X, serta makanan dan minuman yang tidak  menyehatkan (mengandung residu pestisida, bahan pewarna & pengawet  bukan untuk pangan, asam lemak jenuh, asam lemak trans).
Radikal bebas endogen terutama berasal dari proses respirasi sel. Di  dalam sel-sel tubuh, oksigen yang esensial bagi kehidupan ini bekerja  melalui mekanisma reaksi kompleks berurutan yang menghasilkan radikal  oksigen dan radikal bebas lainnya, yang bila tidak terdapat sistem  antioksidan yang baik, akan meracuni & merusak elemen vital sel-sel  tubuh. Praktisnya, semua penyakit yang menimpa manusia menyangkut  oksidasi pada tingkat subseluler dari sel, apakah sebagai penyebab atau  sebagai fenomena yang mengikutinya. Selanjutnya jaringan tubuh akan  rusak, dan merupakan sebagian atau keseluruhan gejala patologi. Beberapa  penyakit degeneratif dimana radikal bebas (reaksi oksidasi) berperan  sebagai faktor penyebabnya antara lain: penyakit diabetes, ginjal,  kardiovaskuler, dan kanker.

Populasi yang paling terancam kesehatan  dan jiwanya karena hidup dalam kondisi yang pro-oksidatif adalah  orang-orang yang: mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang dan  menyehatkan, konsumsi berlebihan lemak hewan, asam lemak jenuh dan asam  lemak trans; konsumsi berlebihan makanan yang diawetkan/diasap, minuman  beralkohol, merokok, kurang mengkonsumsi sayuran & buah-buahan,  terkena paparan polusi dari lingkungan.
Secara alami tubuh manusia memiliki sistem pertahanan terhadap pengaruh  buruk radikal bebas, baik berupa enzim-enzim antioksidan maupun  senyawa-senyawa kimia yang bersifat antioksidan. Tapi sistem pertahanan  tersebut perlu dijaga keberadaannya maupun potensinya, antara lain  dengan gaya hidup yang baik, pola makan yang baik (cukup asupan nutrisi  dan antioksidan) disertai aktivitas fisik yang cukup.
Kekurangan gizi pada manusia lanjut usia (lansia)
Walaupun keperluan energi menurun  seiring dengan bertambahnya usia, tapi kebutuhan akan zat-zat gizi  justru meningkat, yang dibutuhkan untuk mempertahankan kinerja sistem  organ tubuh yang fungsinya telah menurun. Masalah gizi yang dihadapi  lansia berhubungan dengan telah menurunnya aktivitas fisiologis  tubuhnya. Berkurangnya massa otot menyebabkan metabolisme basal pada  lansia menurun sekitar 2% pertahun, metabolisme basal pada lansia telah  menurun sekitar 15 – 20%, demikian juga aktivitas fisiknya, sehingga  kebutuhan akan energi lebih rendah dibandingkan sewaktu masih muda.  Dengan bertambahnya usia, kemampuan usus untuk menyerap zat-zat gizi  dari makanan yang dikonsumsi menurun, fungsi dan motilitas lambung juga  menurun. Perubahan fisiologis lainnya yang terjadi adalah menurunnya  fungsi ginjal dan meningkatnya jumlah mineral kalsium yang hilang dari  jaringan keras (tulang dan gigi).
Konsumsi energi dapat diturunkan dengan cara mengurangi konsumsi lemak,  karena dalam jumlah yang sama lemak menghasilkan energi yang lebih besar  dibandingkan dengan protein atau karbohidrat. Konsumsi karbohidrat  sederhana seperti gula juga harus dikurangi, karena gula tidak  memberikan rasa kenyang sehingga dikuatirkan akan mengkonsumsinya dalam  jumlah yang banyak. Untuk pengganti lemak sebagai sumber energi dapat  diberikan karbohidrat kompleks seperti yang terdapat pada serelia,  umbi-umbian, beras merah. Sedangkan sebagai pengganti gula dapat  diberikan pemanis buatan yang aman.
Hindari kegemukan pada lansia dengan cara menyeimbangkan jumlah energi  yang masuk dari makanan dengan energi yang digunakan untuk melakukan  aktivitas, terutama pada lansia yang menderita penyakit jantung,  hiperlipidemia, tekanan darah tinggi, diabetes atau arthritis; karena  kegemukan akan memperberat penyakitnya, bahkan dapat menyebabkan  kematian.
Program detoksifikasi DETOX YOUR BODY dapat dipertimbangkan sebagai solusi mencegah atau mengatasi kegemukan.
Konstipasi pada lansia
Masalah lain yang dihadapi lansia adalah  kesulitan buang air besar (konstipasi). Serat makanan terbukti dapat  mencegah dan menyembuhkan masalah tersebut. Sumber serat makanan yang  baik adalah sayur-sayuran, buah-buahan, dan serelia utuh (whole grain).  Sumber serat makanan lainnya adalah suplemen serat serta produk pangan  lain yang telah diperkaya dengan serat makanan.
Salah satu produk Synergy yang dapat memberikan masukan serat makanan kualitas tinggi adalah NutriBurst
Lactose intolerance (tidak toleran terhadap produk susu) pada lansia
Masalah lain yang dihadapi lansia adalah lactose intolerance, yaitu  terjadinya diare setelah minum susu. Penyebabnya adalah karena produksi  enzim laktase oleh usus telah berkurang. Enzim ini diperlukan untuk  memecahkan gula susu (laktosa). Akhirnya lansia enggan minum susu,  padahal susu penting sebagai sumber kalsium, protein bermutu tinggi,  vitamin B2 (riboflavin) dan zat-zat gizi lainnya. Untuk mengatasi  masalah ini dapat diberikan produk-produk olahan susu terfermentasi  seperti yoghurt, kefir, atau keju. Produk-produk olahan susu tersebut  rendah kadar laktosanya sehingga tidak akan menimbulkan diare.
Sumber kalsium, magnesium dan vitamin D yang dianjurkan adalah 
Calcium Mag dari Synergy.
Konsumsi protein pada lansia
Walaupun massa otot lansia telah jauh  berkurang dibandingkan sewaktu masih mudanya (mengalami sarkopenia); ini  tidak berarti bahwa konsumsi protein juga harus dikurangi. Beberapa  penelitian menunjukkan bahwa untuk mempertahankan keseimbangan nitrogen  dalam tubuhnya lansia memerlukan asupan protein yang lebih banyak  dibandingkan orang dewasa muda. Anjuran konsumsi protein untuk orang  dewasa adalah sekitar 1 gram/kg berat badan/hari. Beberapa ahli gizi dan  kesehatan merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya asupan proteinnya  ditingkatkan sebesar 12 – 14% dari porsi untuk orang dewasa muda. Tapi  harus diingat bahwa fungsi ginjal pada lansia telah menurun, oleh karena  itu jumlah konsumsi proteinnya harus optimal dan tidak boleh berlebihan  agar kinerja ginjal untuk membuang urea sisa metabolisme protein tetap  minimal. Juga dianjurkan untuk mengurangi konsumsi protein hewani yang  banyak mengandung lemak jenuh dan kolesterol, dan menggantinya dengan  protein nabati misalnya kacang-kacangan atau ikan.
Suplemen Maximum Protein  dari Synergy dapat dipertimbangkan sebagai sumber asupan protein  berkualitas tinggi dan asam lemak esensial (asam linoleat) yang juga  memiliki manfaat untuk mempertahankan massa otot.
Konsumsi lemak dan vitamin pada lansia
Selain sebagai sumber energi, dalam  tubuh manusia lemak juga berfungsi sebagai sumber atau pelarut  vitamin-vitamin yang larut dalam lemak (vitamin-vitamin A, D, E, K) dan  pro-vitamin A (karoten) serta sebagi sumber asam-asam lemak esensial  (asam linoleat dan alfa-linoleat). Oleh karena itu konsumsi lemak/minyak  pada lansia jangan dihindarkan, tapi perlu dibatasi. Tubuh manusia  dewasa hanya memerlukan konsumsi asam-asam lemak esensial sekitar 2 – 3%  dari total energi yang dibutuhkannya. Sumber-sumber asam lemak esensial  tersebut adalah minyak kedelai, minyak jagung, minyak zaitun, dan  minyak biji bunga matahari. Disarankan agar jumlah total konsumsi  lemak/minyak dibatasi sampai sekitar 20% dari total energi yang  dikonsumsi (sekitar 50 gram perhari).
Konsumsi lemak jenuh maupun lemak trans serta produk-produk yang berasal  dari hewan dapat meningkatkan kadar trigliserida dan kolesterol LDL  dalam darah. Jadi walaupun peningkatan kadar tigliserida dan kolesterol  LDL tersebut bukan merupakan satu-satunya penyebab timbulnya  aterosklerosis dan penyakit jantung koroner, namun pengurangan konsumsi  makanan yang mengandung kolesterol tinggi, lemak jenuh, dan lemak trans  sangat dianjurkan bagi lansia. Konsumsi lemak tidak jenuh dalam jumlah  tinggi juga ternyata membahayakan kesehatan karena dapat meningkatkan  kadar radikal lipid dalam tubuh sebagai hasil oksidasi lemak tak jenuh  itu dalam tubuh. Karena itu konsumsi lemak tak jenuh harus selalu  disertai dengan konsumsi vitamin E yang berfungsi sebagai antioksidan.
Umumnya para lansia juga kurang mendapat asupan vitamin A, B1, B2, B6,  niasin, folat, vitamin C, D, dan E. Kurangnya asupan vitamin-vitamin  tersebut disebabkan karena dibatasinya konsumsi makanan.
Mineral-mineral yang sangat dianjurkan dikonsumsi lansia adalah kalsium,  fosfor, magnesium, zat besi, seng, serta iodium. Mineral mikro seperti  kromium, tembaga, fluorida, mangan, molibdenum, dan selenium juga  dianjurkan untuk lebih banyak dikonsumsi. Masalah defisiensi mineral  yang paling menonjol adalah adalah kekurangan kalsium yang dapat  mengakibatkan kerapuhan tulang (osteoporosis), dan defiensi zat besi  yang dapat menyebabkan anemia. Susu merupakan sumber kalsium yang baik  bagi lansia, sedangkan kebutuhan akan zat besi sebaiknya dipenuhi dari  bahan pangan hewani misalnya daging unggas dan ikan.
Suplemen NutriBurst dari  Synergy adalah sumber vitamin-vitamin dan mineral-mineral yang sangat  dibutuhkan tersebut, disamping mengandung serat makanan, sangat  dianjurkan dikonsumsi oleh para lansia untuk mencukupi kebutuhannya.
Suplemen Liquid Chlorophyll dan Spirulina produk Synergy dapat mencegah anemia.
Suplemen Calcium Mag dari Synergy adalah sumber kalsium dan magnesium yang paling baik dan seimbang.
Mengapa lansia harus banyak minum air putih
Sebagian besar lansia mengurangi minum  air putih maupun minuman lainnya dengan berbagai alasan seperti rasa  mual setelah minum susu, keasaman sari buah yang mengganggu lambungnya,  dan karena memang tidak suka air putih. Kenyataan sebenarnya menunjukkan  bahwa keengganan tersebut lebih disebabkan karena keengganan untuk  terlalu sering kencing dan takut ngompol karena telah menurunnya kontrol  terhadap kandung kemih. Padahal orang dewasa, seperti halnya para  lansia, dianjurkan minum sebanyak 2 – 2,5 liter cairan perhari. Cairan  sangat diperlukan oleh tubuh antara lain untuk menggantikan cairan yang  hilang (melalui keringat, air seni, uap pada pernapasan), meregulasi  suhu tubuh, membantu pencernaan makanan, serta membersihkan ginjal.
Radikal bebas dan ROS sebagai penyebab penuaan
Dengan telah diidentifikasinya bahwa  penuaan disebabkan oleh radikal bebas dan ROS, maka penuaan tersebut  dapat diperlambat munculnya dengan lebih banyak mengkonsumsi makanan  atau suplemen yang mengandung antioksidan.
Vitamin antioksidan yang paling baik dikonsumsi adalah vitamin E, C, dan  A; kemudian antioksidan yang berasal dari sayuran dan buah-buahan  seperti klorofil, flavonoid, dan karotenoid.
Chlorophyll adalah  suplemen dari Synergy yang merupakan sumber asupan klorofil yang paling  baik karena terbuat dari klorofilin yang mudah diserap tubuh.
Produk Synergy yang merupakan sumber antioksidan yang paling banyak & baik adalah Noni Plus dan Mistica
Kesehatan kognitif pada lansia
Kesehatan kognitif umumnya menurun  sejalan dengan proses penuaan. DHA (docosahexaenoic acid) merupakan asam  lemak esensial bagi otak yang merupakan komponen sel-sel otak  (membentuk dan memelihara membran sel). Penelitian menyatakan bahwa  pemberian DHA bersama EPA dengan dosis 2 gram perhari dapat menghambat  depresi, dementia (pikun), dan penyakit Alzheimer’s. Demikian juga  pemberian phosphatidylserine (suatu fosfolipid yang terdapat dalam  membran sel otak) dapat mengurangi resiko dementia. Pemberian suplemen  asam folat juga dapat meningkatkan daya ingat, kemampuan untuk memproses  informasi serta memperlambat laju age-related cognitive decline.  Demikian juga pemberian suplemen selenium dapat memperlambat penurunan  kesehatan kognitif akibat penuaan.
Suplemen Colostrum dapat membantu kesehatan kognitif pada lansia.
Berkurangnya massa tulang pada lansia
Proses penuaan akan diikuti oleh  berkurangnya massa tulang dan ausnya persendian. Osteoporosis (kerapuhan  tulang) banyak diderita oleh wanita postmenopause dan laki-laki berumur  60 tahun ke atas. Kalsium dan vitamin D sangat dibutuhkan untuk  membentik tulang yang kuat dan sehat. Untuk meningkatkan penyerapan  kalsium dalam usus, dianjurkan juga untuk mengkonsumsi suplemen  prebiotik.
Glukosamin dan kondroitin sulfat adalah suplemen yang biasa digunakan  untuk mengobati osteoarthritis dengan dosis masing-masing sebanyak 1500  mg dan 1200 mg perhari. Senyawa-senyawa ini berguna untuk menyembuhkan  sakit lutut pada penderita osteoarthritis moderat sampai berat.  Glukosamin merupakan building block protein yang disebut sebagai  glycoaminoglycans, dimana tubuh menggunakannya untuk membentuk tulang  rawan. Supplemen Joint Formula  dari Synergy mengandung glukosamin dan kondroitin sulfat, dilengkapi  dengan bahan lain seperti methylsulfonylmethane (MSM) yang juga  berkhasiat mengatasi nyeri sendi.
Suplemen Calcium Mag dari Synergy adalah sumber kalsium dan magnesium yang paling baik dan seimbang.
Kesehatan mata pada lansia
Penuaan menyebabkan menurunnya kesehatan  mata yang disertai dengan timbulnya age-related macular degeneration,  katarak, dan glaucoma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi  lutein (sejenis karotenoid) dengan dosis 10 mg perhari dapat  meningkatkan macular pigment optical density dan mengurangi kondisi  age-related macular degeneration tersebut. Lutein dan zeasantin  merupakan pigmen tanaman yang bersifat antioksidan dan merupakan  karotenoid yang terdapat dalam macula dan lensa mata.
Penyakit kardiovaskuler pada lansia
Lansia sangat rentan terhadap timbulnya  penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab utama kematian pada  lansia. Produk yang sekarang paling banyak digunakan untuk menjaga  kesehatan jantung adalah serat makanan, protein kedelai, fitosterol,  asam lemak omega-3, ubiquinone (CoQ10), resveratrol, dan vitamin D,  serta selenium dan vitamin B6. Produk-produk tersebut mempengaruhi  kesehatan jantung melalui mekanisme yang berbeda, seperti menurunkan  tekanan darah, menurunkan kadar kolesterol LDL, dan memperbaiki lapisan  dalam pembuluh darah (endotelium).
NutriBurst  dapat dipertimbangkan sebagai sumber yang lengkap untuk mendapatkan  asupan serat makanan, protein kedelai, fitosterol, vitamin D, selenium  dan vitamin B6.
Sedangkan Mistica sangat kaya akan fitosretol, antosianin, dan antioksidan.
Peptida dari susu (dairy peptides) yaitu lactotripeptides efektif untuk menjaga tekanan darah agar tetap normal.
Tetapi terapi paling utama dalam mencegah terjadinya hipertensi adalah  dengan mengurangi asupan natrium/sodium (Na), yang sumber terbesarnya  adalah garam dapur (Na Cl), MSG (monosodium glutamat) dan soda kue  (Na-bikarbonat). Peptida dari whey ternyata juga bermanfaat untuk  mempertahankan fungsi vaskuler.
Vitamin K2 adalah jenis vitamin K yang terlibat dalam metabolisme  kalsium. Menurut penelitian, vitamin K2 ini diperlukan untuk  mengaktivasi MGP (matric gla protein) agar dapat mencegah akumulasi  kalsium pada dinding pembuluh darah (kalsifikasi arteri, pengapuran  arteri), sehingga dapat mencegah pengerasan dan kerapuhan pembuluh  darah.
Maximum Protein dari Synergy merupakan sumber protein whey yang sangat baik, yang patut dipertimbangkan untuk dikonsumsi.
Suplemen dari Synergy yang mengandung vitamin K2 adalah ProArgi-9
Sumber: ANTIOKSIDAN – kiat sehat di usia produktif  Oleh: Prof. Dr. Ir. Deddy Muchtadi, M.S
http://tipscarahidupsehat.com/cara-mencegah-penuaan-dini/